Bangga Bersama AMP, Terima Kasih Kampus Amp Tercinta. - Sa Pu Catatan

Hot

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Kamis, 03 Oktober 2024

Bangga Bersama AMP, Terima Kasih Kampus Amp Tercinta.

 

doc.YG



Yesaya gobay.


Bangga sekali sempat kenal AMP, Jujur amp itu kampus yang membesarkan saya hingga saya seperti sekarang ini, terima kasih yang sanggat mendalam kepada semua kawan yang terus bersama di persimpangan jalan lebih khusunya kawan kawan AMP. 


Aliansi mahasiswa papua atau biasa di singkat amp adalah Organisasi Mahasiswa. organisasi ini yang terus menyuarahkan persolan persoalan yang terus terjadi di papua , mengangkat suara suara yang di tindas, suara yang di tinggalkan, di sepelehkan oleh kolonial indonesia.


Di amp banyak yang saya belajar, Jujur semenjak saya kenal AMP, dia buat saya banyak perubahan dalam diri saya, dari tidak mudah mengambil keputusan, tidak ikut ikutan, mampu menahan nafsu untuk tidak minum minuman keras, mampu beradaptasi dengan orang, tidak kenal rokok, tidak kenal perempuan unutk di jadikan sebagai bahan objektif, dan bagaimana cara konsisten, disiplin dan  banyak sekali yang amp berikan untuk saya hingga ia besarkan saya.


Jika ada penembakan, pembunuhan dan kriminalisasi di papua di sana kita akan menemukan namanya amp itu, karena organisasi ini berdiri secara independen untuk menyuarakan kebenaran  dan kenyataan yang sedang terjadi di papua.


Diskusi diskusi bersama di intenal mahasiswa papua terus berjalan, entah itu diskusi ekonomi, sosial, budaya, politik. Diskusi menjadi tradisi AMP yang saya kenal di sana, entah itu saling bertukar pikiran, ide, gagasan tetapi juga menyadarkan kawan kawan yang belum sadar dengan semua persoalan yang sedang terjadi di papua.


AMP juga  bergerak bukan hanya di internal mahasiswa papua tetapi juga di kawan kawan indonesia, tugas kita untuk terus bersolidaritas. Kami bersolidaritas untuk memberitahu semua persoalan yang terjadi di papua dan beri mereka kesadaran bahwa rakyat papua sedang tidak baik baik saja, dan sedang di tindas oleh kolonial indonesia.


Selain itu kami juga akan diskusi di kampus bersama BEM BEM kampus, Organisasi organisasi eksternal dan internal di kampus menjadi salah satu kewajiban AMP DI Setiap kota di indonesia.


Bukan hanya itu, setiap agenda agenda dari organisasi kawan kawan solidaritas indonesia, AMP terus di undang untuk terus diskusi dan berdebat serta saling sering informasih yang terjadi di setiap wilayah.


Sa bangga telah kenal amp, terimakasih telah membesarkan saya, banyak yang amp berikan ke saya, sungguh banyak sekali, dari mendidik karakter, pola pikir, peri laku, cara memimpin, cara memahami serta pelajaran pelajaran yang  saya belum dapat di kampus semua ada di amp hingga saya  sudah besar dan mampu memilih baik dan buruk dan mampu bertahan dalam situasi apapun hingga mampu melakukan apapun itu, walupun masih banyak kekurangan yang saya harus belajar juga.


Bangga mengenal amp walaupun saat itu saya di perhadapkan dengan situasi yang rumit untuk gabung dengan amp . amp mengajarkan dan membesarkan hingga dewasa walaupun masih ada kekurangan, kekurangan itu mendorong saya untuk terus belajar di amp juga walaupun sudah wisudah, kita akan belajar bersama lagi di ruang ruang dan di jalan jalan karena belajar dan melawan tidak ada batas waktunya.

Saat itu sa tidak salah kenal koi AMP, di bangku kuliah itu, terima kasih su ajarkan banyak hal di dunia baku tipu ini.


Perjalanan bersama AMP ?


Sa semenjak tiba di bali, saya memilih gabung dengan AMP.

Awal awalnya malu malu, mulai berjalannya waktu, diskusi diskusinya  menarik perhatian saya saat itu, akhirnya saya mulai libatkan diri dengan Amp. Awal 2017,  saya jatuh cinta dan libatkan diri di amp bali.


Terus terang bawah sewaktu ikut terlibat di AMP, saya di perhadapkan juga dengan berbagai macam situasi dan kondisi di bali yang kadang menyedihkan, membuat saya hampir terjatuh dan bangkit lagi.


Saya di pertemukaan dengan Tiga  watak senior yang beda sikapnya, sifat, karakter dan motifasi mereka, waktu itu buat saya banyak pikiran juga sungguh.


Senior pertama wataknya suka Memotifasi saya untuk maju dan perbolehkan saya untuk terlibat dalam organisasi organisasi paguyuban, immapa dan AMP.

Watak senior ini adalah suka memotifasi adik adiknya untuk maju dan berkembang.


Watak senior yang kedua adalah dia oranganya tidak suka bergabung dengan organisasi2 akhirnya dia suruh saya tidak boleh bergabung di organisasi organisasi apalagi AMP, katanya dia, “ko akan lupa kuliah kalau gabung dengan AMP, seperti kaka ini, kaka ini mantan AMP" katanya dia. senior seperti ini yang sering memojokan AMP dengan mengaku dirinya anggota/ badan pengurus lama dalam amp lalu meyakinkan kesadaran palsu kepada Mahaasiswa Baru (MABA) untuk tidak boleh gabung di amp.

Sedangkan senior senior ini, tidak punya semangat juang/ punya masalah pribadi atau lain akhirnya menyalahkan organisasi, seolah olah organisasi yang salah, mereka ini sering memojokan organisasi politik/amp ketimpang organisasi sosial seperti paguyuban/ipmapa.


Sedangkan senior yang ke tiga adalah dia benar benar menentang AMP dan menyuruh saya untuk tidak boleh bergabung dengan AMP karena mereka merugikan masa depan generasi muda. Senior model ini yang benar benar terlibat dalam perpanjangan tangan kolonial


Terus terang Saat itu, saya memang masih mahasiswa Baru (MABA), jadi saya tertekan betul, banyak pikiran, hampir menangis dan sedih menjadi kawan waktu itu, apa lagi ketemu mereka saat habis diskusi atau aksi.


Sungguh pantai sanur menjadi saksi, saat itu kax Afy gobay menjadi saksi juga, saya curhat dan minta banyak masukan juga dengan dia. Bahkan saya juga minta banyak masukan dari kaka kaka senior di bali  dan kawan kawan AMP saat itu agar memilih jalan yang terbaik bagi saya.


Tetapi memang Banyak kaka kaka yang kasih masukan  tapi sayangnya dengan pemikiran yang beda beda. ada yang bilang fokus kampus saja, ada juga yang mengupdet masalah masalah internal AMP dan memotifasikan ke saya, delvin dan berto agar saya tidak boleh terlibat di AMP, dan memang pembusukan ini mereka terus bangun di kalangan mahasiswa baru agar tidak boleh terlibat di AMP, Dan ada juga kaka senior lain yang bilang “kampus dan organisasi harus semua jalan, ko harus  pintar bagi bagi waktu saja agar pikiran kita maju”, dan masih banyak lagi yang kaka kaka sampaikan tapi  motifasi mereka semua sesuai aktifitas dan pengalaman mereka masing masing.


Dengan berberapa pertimbangan dari masukan masukan semua itu lapis bersedih dan semangat campur aduk itu Akhirnya saya memutuskan untuk bergabung dengan AMP agar untuk terus ikut diskusi dan aksi . saya mengambil keputasn juga untuk Malas tahu dengan kaka kaka senior yang membatasi saya untuk ikut diskusi dan aksi, sejak itu saya mengambil keputusan untuk tidak sama sekali dengar dorang karena organisasi adalah tempat belajar baik saya, saat itu.


Saya bergabung dengan AMP dengan mindset berfikir bahwa Pertama;. tugas kita mahasiswa papua harus lakukan perubahan terhadap tanah air bangsa papua yang sedang terpuruk, Kedua; di kampus itu kami peroleh hanya sedikit ilmu,  selebihnya kami cari sendiri, dan untuk mencari ilmu ada dalam organisasi. Pemahaman itu yang saya terus bagun dalam kepala.


Ketiga;Jika bukan saya yang lakukan diskusi dan aksi serta sampaikan persoalan persoalan di papua, terus  siapa lagi yang saya harapkan, beni wenda, oto mote, dll. Mereka ini sudah tua sedangkan kami rakyat papua sudah hitungan jari saja, saatnya anak mudah yang harus bicara. Keempat; Problem problem dan masalah di organisasi, tidak berjalan sesuai prinsip prinsip perjuangan kebenaran, dll, itu biasa terjadi entah itu di organisasi sosial,ekonomi, budaya dan politik serta organisasi papua dan indonesia, dan masalah masalah yang teradi di organisasi itu biasa. Di dunia ini tidak ada yang tidak punya masalah semua punya masalah, tidak ada yang sempurna kecuali tuhan. Mahanezet yang saya pikir seperti itu, akhirnya saat itu.saya bertahan dengan kawan di jalan.


Jadi saat itu, pemahaman yang saya berusaha bagun dalam pikiran saya juga saat itu, 

Kalau kita yang tidak perbaiki organisasi, sadarkan kawan, saling kritik oto kritik, terus siapa lagi yang akan memperbaiki organisasi, mengangkat suara suara yang tidak di degar di papua dan siapa yang akan menyuarahkan kebenaran sejarah  karena semua manusia di bumi ini tidak ada yang sempurna. Bahwa di indonesia , Amp saja salah satu media yang dapat kami sampaikan semua masalah masalah yang terjadi di papua, jadi kita saling melengkapi jika ada yang salah, saling tegur demi tanah air tercinta kita.


Tahun 2019. Mahasiswa papua di perhadapkan dengan rasis yang terjadi di surabaya tahun 2019, saat itu saya di bali, rencananya mau liburan papua, saya mama gege dan kk ida, saya bantu bereskan adik gege punya kampus, setelah itu kami ke surabaya untuk naik kapal di sana. kami berangkat dari bali tanggal 12 Agustus 2019 lalu tanggal 14 agustus kami naik kapal menuju papua.


Setibanya di makasar, saya mendapatkan info  bahwa di kamasan surabaya lagi terjadi keos antara Ormas reaksoner dan mahasiswa papua karena ucapan rasis dengan kata moyet yang di ungkapkan dari mulut Ormas reksioner akhirnya mahasiswa papua tidak terima dan lagi keos depan kamasan surabaya pada 16 agustus 2019.


Setibanya di nabire papua, saya lanjut  ke paniai kebo setelah satu minggu kemudian lanjut ke timika. Situasi rasis ini membuat setiap kota studi tidak tinggal diam, semua lakukan protes dengan caranya masing masing.

Begitu juga di papua, seperti di jayapura, timika, wamena, nabire, fak fak, kaimana, dan seluruh teritori papua lakukan aksi untuk protes ujaran rasis tersebut.


Dalam situasi ini, banyak mahasiswa papua yang memilih untuk meninggalkan kuliah dan pulang,  ada yang cuti, ada juga yang tidak cuti lalu pulang begitu saja.


Saya juga sama, semenjak tiba di timika, situasi membuat kami harus berfikir panjang, diskusi diskusi, untuk mencari solusi terus di lakukan. Untuk di timika kami mengambil posisi di LEMASA untuk tempat posko eksodus bagi mahasiswa yang kena rasis serta YAHAMAK dan HONAI 66 timika di mana tempat kami nongkrong siang malam. Di timika sendiri banyak agenda yang memang harus di dorong, dan di kerjakan oleh generasi muda, hal itu juga  sampai saya lupa balik ke bali.


Akhirnya Tahun 2020 bulan juli saya balik ke bali untuk lanjut kuliah dan lanjutkan aktifitas politik AMP.


Setibahnya di bali, sayangnya sekitar satu minggu kemudian kami di perhadapkan dengan Kovid 19, situasi ini buat saya tidak lanjut kuliah, saya cuti dari tahun 2019 - 2021.  

Bukan saya sendiri, banyak teman teman juga mengalami hal yang sama,  apalagi mahasiswa papua yang pulang saat rasis mereka tahu betul situasi ini, membuat kita semua harus mudur atau maju untuk melangkah lebih jahu, termasuk saya. Kovid 19 membuat satu perubahan baru bagi mahasiswa juga semua manusia di muka bumi. di setiap daerah daerah di indonesia melakukan pembatasan pembatasan, situasi ini membuat saya dan beberapa kawan2 saya tidak aktifkan kuliah sampai kovid 19 mulai meredah. Namun Akhirya Tahun 2021 saat covid 19 meredah, saya mulai aktifkan kuliah kembali.



Tahun 2021. Aktifitas politik terus berjalan, gerakan papua juga terus berjalan tanpa kenal lelah, lebih khusus untuk AMP kk bali kami rencana untuk lakukan pendidikan politik ke  3 untuk mengatikan badan pengurus lama sejak tahun 2019 hingga 2021 ketika itu di pimpin oleh Jeeno sebagai ketua, sekretris Abet gobay, Bendahara Joice dan rencananya melakukan Dikpol untuk menganti badan pegurus baru dan merecrut Anggota Baru.

Tepat Tahun 2021 kami melakukan dikpol, saya yesaya gobay sebagai ketua, Paman seken dan Ampix bendahara, kami terpilih menjadi badan pegurus untuk memimpin AMP KK bali periode 2021 - 2023.


Saya mengalami banyak situasi pahit dan manis selama itu, de memberikan banyak pelajaran bagaimana memimpin orang, bagaiamana berbicara bersama orang, komunikasi dengan organidsasi lain, menangani masalah dan masih bayak lagi pelajaran pelajaran berharga yang sulit di lupahkan dalam AMP ini.

Pasti Paman dan Ampix rasakan hal yang sama karena mereka dua bekerja keras juga mengkontrol kawan kawan waktu itu, Hingga sampai saat ini AMP memberikan Banyak hal.

Terus terang saya di lahirkan di kota perang timika, situasi ini membuat saya kadang darah cepat naik di testa apalagi saling saat baku emosi dengan intel atau kawan kawan kawan lain. dulu kadang emosi tidak terkontrol tetapi amp buat saya agar bisa tenang dan mampu memahami.

Sejak awal datang ke bali, pasti banyak kawan kawan tahu bagaimana sifat saya pas itu, sungguh saya otak yang kadang tidak baik , agak eror sedikit. mungkin faktor lingkungan perang yang dulu saya di lahir dan di besarkan di tempat perang jadi kadang otak, kadang tra baik.

Mungkin Afiy, Jenno, Nato, Ampix dan kawan kawan lain menjadi saksi. kadang sa biasa emosi dong tapi emosi sayang, emosi yang hanya beberapa saat saja. tapi sayang terima kasih su memahami soal soal itu kam terbaik sudah.

Kadang cepat mengambil keputusan, cepat emosi, dan banyak hal lainya, bukan hanya itu ia menahan saya untuk tidak  mengenal perempuan, menahan semua nafsu duniawi, Ia juga menahan nafsu saya untuk tidak boleh Minum, minuman keras, Merokok dan lainnya. Semenjak kenal AMP, ia membuat saya perubahan yang sangat besar sekali, sunggu itu semua hanya tuhan yang tahu.


Saya, Senioritas dan Agen kolonial di kota kolonial?


Pas itu saya berhadapan dengan banyak senior senior, semenjak putar kontrakan dan asrama, saya temui banyak senor di sana, pokonya kesibukan mereka juga masing masing.

Ada yang hanya tidur bagun di kontrakan, ada yang bekerja dan  juga ada yang kuliah, ada juga yang terlibat aktif di IMMAPA, ada juga yang terlibat aktif  di AMP, Ada juga yang sering ikut ikutan, dan ada juga yang mahasiswa malas tahu dengan semua itu.

yang kadang mereka  Senioritas lakukan dan memotifasi adik adik baru untuk tidak boleh terlibat dalam agenda agenda diskusi lebih khususnya AMP.


Pas itu saya hampir di pukul oleh salah satu kaka senior `karena ikut diskusi, akhirnya kami saling beradu argumen, saya malas tahu dengan mereka, dan terus ikut diskusi dan saya pindah asrama agar tidak di kontrol kontrol oleh senior, saya pernah bilang kaka ini bahwa “sekarang ini kami sudah mahasiswa jadi tidak boleh atur apalagi halanggi soal ikut kegiatan kegiatan rapat dan diskusi karena di sini tempat saya belajar”, akhirnya saya memilih untuk pindah asrama ke tempat lain agar aktifitas untuk pengembangan pola pikir dan kepempimpinannya berjalan tanpa ada yang membatasi.


Bukan hanya itu, Saya juga mendapatkan mahasiswa papua yang masih bergantung hidup dengan kolonial, mereka ini sering beri tahu informasih terkait aktifitas kawan kawan yang berjuang unutk mendapatkan uang dari negara,

Penyakit ini yang memang harus di lihat dengan jeli di setiap kota di indonesia, sungguh ini memuat penyakit dan gerakan papua merdeka akan sakit ke depannya.

Tapi saat itu kawan kawan AMP memang bersih keras karena benar rakyat papua berjuang banyak yang mati sedangkan yang lain saling baku jual untuk mendapatkan sebungkus nasi.

Sungguh saat itu asrama papua menjadi api ketika mendengar ada yang saling baku jual kawan.


Mahasiswa papua dan senior seperti ini yang selalu menjadi penyakit di kota kota dan ini harus di lihat karena banyak yang mati atas nama tanah dan manusia papua, prinsip itu selalu di tanam dalam setiap hati kawan.




LIbatkan diri di AMP adalah kewajiban Mahasiswa papua Untuk Keselamatan kita


Dari beberapa pengalaman di atas sa mau bilang bahwa Mahasiswa/I adalah agen perubahan, mahasiswa mempunyai tanggung jawab yang  harus di jawab Oleh setiap mahasiwa/I yang  sedang menempuh kuliah.

Agen perubahan yang timbul dalam diri mahasiswa tentunya harus menimbulkan kesadaran jiwa, kepekaan, rasa peduli terhadap tanah air  dan bangsa papua.

Sebagai agent Of Change sudah seharusnya mahasiswa siap dalam menghadapi tantangan yang di sebabkan oleh perkembagan zaman yang tidak menentu hingga menimbulkan pergeseran , perampasan, pembunuhan dan segala problematikanya  yang  terjadi di atas tanah air bangsa papua barat.


Mahasiswa /I  mempunyai dua tanggung jawab selama ia menjadi mahasiswa, tanggung jawab dua itu adalah tanggung jawab moral kepada orang tua dan pembebasan tanah air, sebagai mahasiswa pasti ia tahu tugasnya untuk apa, tugasnya bagaiamana? dan harus bagaiana?.


Sebagai mahasisswa ia mampu memilih mana baik dan buruk, dan mampu melakukan sesua untuk  dirinya, tanah dan bangsanya. Tidak ada orang lain yang akan datang dari luar sana yang akan menolong kita, membebaskan kita, dan mencari solusi pada masyarakat dan bangsa kita papua.  Mahasiswa papua hari ini yang menjadi tolak ukur, dan tulang punggung bangsa papua, di dunia ini tidak ada yang bisa mengubahkan dunia kecuali mahasiswa


Sebagai mahasiswa ia harus mampu memilih mana yang baik dan buruk, mana yang organisasi membagun dan bukan, mana yang hanya bicara makan minum dan mana yang oraganisasi yang bebicara tekait pengembagan diri, perubahan, kemanusiaan, keadilan karena itu sebagai tugas mahasiswa untuk membawa papua lebih baik kedepan.


Untuk papua, kami masih dalam kolonial/penjajahan, penjajahan yang di lakukan oleh kolonial indonesia, sejak dulu hingga sampai saat ini.  kami sudah merdeka tetapi kemedekaan itu di rebut, hingg sampai sekarng banyak rakyat papua yang di bunuh, di bantai, di kriminalisasi, di tindas dan terus di lakukan pembodohan pembodohan kepada rakyat di papua barat.


Sisi lain, otsus sengaja di kasih seolah olah menyayanggi rakyat papua tetapi di balik itu kami di rayu untuk di bunuh secara sistematis dan terstruktur di papua  barat,

Persoalan lain adalah persoalan Agraria yang masif terjadi, dari pergusuran warga, perampasan tanah tanah adat, tanah tanah marga dan masih banyak lagi yang harus di advokasi mendalamoleh setiap mahasiswa papua agar membawa papua ke depan lebih baik lagi.


Situasi Kondisi seperti ini mengaak mahasiwa papua  untuk di wajibkan terlibat aktif dalam diskusi ilmiah dan aksi aksi dan ini di jadikan sebagai makanan sehari hari. karena Diskusi dan aksi adalah kewajiban mahasiswa dan itu harus karena ia sebagai agen perubahan.


Selain di organisasi kampus bem, di Ekternal kami akan menemui Aliansi mahsiswa papua atau AMP di setiap kota di indonesia, kita akan belajar banyak di sana, di sana kami akan lebih tahu bagaimana situasi dan kondisi yang terjadi di papua, kenapa terus terjadi pembunuhan, penembakan dan penindasan.

Kewajiban mahasiswa adalaah bergabung dengan organisasi sebagai penyambung lidah rakyat, tanggung jawab mahasiswa/I papua adalah merubah situasi yang tidak baik baik saja di papua, membebaskan rakyat papua dari cengkraman dan penindasan yang terus terjadi.

Ini adalah tugas yang paling suci sebagai mahasiswa, Selain tanggung jawa untuk menyelesaikan kuliah, karena selesai kuliah kita akan ke papua dan beranak cucu di sana .


Jika kami mahasiswa tetapi lupa  dengan keadaan dan situasi kondisi yang terjadi maka kita telah berdosa kepada tuan kita, kita telah berdosa kepada alam leluhur,kita telah berdosa kepada rakyat dan bangsa.

Maka setiap mahasiswa papua untuk bergabung dengan organisasi mahasiswa, pergerakan, adalah salah satu kewajiban yang harus di lakukaan.

Saya sarankan untuk mahasiswa baru agar jagan malu atau takut terlibat dalam organisasi AMP, AMP TERBUKA UNTUK SEMUA YANG MAU BELAJAR DAN BERJUANG, jika amp ada dikota anda, segera libatkan diri, terus terang, "sa bangga kenal AMP, AMP telah Dewasakan saya, AMP ITU kampus tercinta" de berikan banyak  pengalaman dan pelajaran yang munkin saya tidak dapat balas dan hanya ucapan terima kasih yang bisa saya ucapkan, harapan saya agar kawan kawan mahassiwa papua dapat gabung selama jadi mahasiswa, karena  sejak itu, pola pikir saya di bentuk dan akhirnya saya mampu melihat hal baik dan buruk, serta memilki banyak relasi dengan kawan kawan indonesia dan luar negeri.

 Untuk saya sendiri, Saat itu karena melihat situasi dan kondisi yang di papua akhirnya saya memilih untuk bergabung dengan amp, dan amp membuka pikiran saya  bahwa sebenarnya mahasiswa itu macam bagaimana?, harus buat apa?, dan harus siapkan apa sebagai agen peruahan?

Mahasiswa  harus paham terkait apa yang terjadi di papua karena kami rakyat papua sudah sedikit lagi akan habis, kami hanya tersisa dari yang tersisa. 

jika kami ingin menyelesaikan persoalan ini kembali kepada mahasiswa papua, apakah kita terus di tindas hingga habis atau bentindak melakukan perubahan sebelum habis.



Sekian dan terimah kasih