![]() |
Its. Maico gby. saat penguburan mama tua kristina di kebo paniai |
sa masih ingat, Ketika Kau mengangkat ku dengan kedua tangan dan sepuluh jari yang lembut itu.
Dengan sebutan UTAPO, nama pemberian mu sejak sa di lahirkan ke dunia ini, yang masih menjadi gemar dalam kesendirian dan kehidupan ini.
Hari ini, terbayang raut wajah mu yang dulu, dari Hidungnya yang mancung, kulitnya coklat, rambut tidak terlalu pajang namun orangnya tinggi, dan rambut sering sisir ke belakang dan seringkonde satu, Baju berlogo gereja mejadi faforit pribadi, Rok dan Baju batik menjadi pakean ternyaman saat ibadah.
Selalu mengambil bagian untuk melayani, dan menjadi pengemar saat Nyanyian Wiyane di depan gereja yang sangat merdu itu, masih terlintas, maa kristin. Doa dan puasa yang terus terdegar di kamar, Doa malam dan pagi selalu menghampiri, yang kadang buat sa dan mickahel mencari alasan agar tidak ikut doa malam pagi. Dan karateristik dan sikap mu yang siap berkorban demi banyak orang itu, lagi terlintas, sedang ku tiru cara mu tapi agak sulit.
Rasisme 2019, saat mahasiswa eksodus Protes rasisme, kau mendorong dalam doa dan puasa, saat saya keluar dari Polsek mimika dengan kawan. ardi, sances, dan beberapa kawan kawan lainnya yang protes rasime dan di tahan saat itu. Setibanya saya di Rumah sempan, ketemu dengan mama kristin yang lagi di dapur sedang masak dan mau pergi ke ibadah perkawan, mama kaget melihat sa yang sedang menghapirinya dengan malu malu.
Sa kira mama akan marah saya tetapi tidak, mama malah siapkan kopi dan ubi bakar hasil racikannya serta menyuruh saya Untuk Toki Babi sesuai kesukan saya lalu masak dan makan sendiri.
Katanya, "Mereka punya bagian sudah kemarin, ini ko pu bagian jadi ko masak dan makan sendiri. Nnti baru cerita cerita". Tidak tungguh lama, Kayu picah di kepala testa Babi dan masak sendiri makan sendri dan sebagian masak di kuali untuk makan bersama.
Sungguh, hari itu, mama buat sa hati hancur, Pissss, tapi sa berusaha bertahan dengan bicara lucu agar tidak ketahuan oleh siapa pun.
![]() |
mama tua, kristina kayame |
Maa, kau adalah pahlawan ku, kau telah mendidik saya, Nogey maichael gobay, kk Yance, kk naomi, kk Dolince, kk tina, kk nela, elisa, jhon, petrus, son, hena, heni serta cucu dan cici yang lain, Dengan cara mu sendiri. kepercayaan mu dan dukung mu terhadap anak dalam doa dan puasa di pagi subuh itu selalu terbayang, serasa ada suara bisikan itu di sini.
Kau telah menghadirkan saya di tanah rantau, untuk lanjut kuliah, medorong kami agar berfikir dewasa dan menjadi orang yang mampu bertanggung jawab. kepercayaan mu terlalu besar bagi saa ma krist.
Tahun 2017, sa pergi keluar papua untuk kuliah, walaupun sebelumnya kita bersama lalui massa massa sulit itu. Sa tahu persis bagaimana sakit yang mama alami itu,maa. karena dari kecil kau mengambil dengan kedua tangan mu dan membesarkan seperti anak mu sendiri. Kami sudah berusaha semampu, terutama bapa Adius Gobay, Tetapi Tuhan punya rencana lain.
Rasa berat meninggalkan mu saat itu, sebab Saat itu kau sedang sakit tetapi seolah olah kuat, lalu berkata sa untuk berangkat, walaupun kau dalam sakit yang sudah terlalu lama dan sulit pulih, dan terus terpelihara dalam tubuh itu.
Namun Sekarang kau sudah tidak sakit sakit lagi seperti dulu saat kami berdua potong makanan babi dan masak makanan babi, dan sudah tidak batuk dan hosa lagi saat Wiyane, Nyanyi depan gereja, tidak batuk lagi saat makan, tidak hosa lagi saat minum, tidak sakit lagi saat ibadah dan puasa.
Terima kasih telah mendorong pemuda/i agar terus maju, telah mendidik degan cara mu sendiri, mendidikan hingga berusaha dewasakan kami agar jadi manusia yang manusia, memiliki rasa bertanggung jawab dan terima kasih telah percaya kami anak mu sepenuhnya yang tidak sempurna ini.
Didikan mu membuat kami bertumbuh dewasa dengan sendirinya, Sa berani taruh badan, berani buat masalah, siap bertanggung jawab, dan Keluar ke tanah rantau karena diri mu yang mengatakan "mama ada di belakang, anak lakukan semua apa yang utapo pikirkan.
Hal itu menguatkan saya, untuk berdiri dengan pendirian tersendiri, hingga keluar bali karena diri mu yang siap berkorban bagi saya dan mickael gobay, Pacee-gembel , Kk yago Yance Gobai, kk nella Naomi Gobay , kk tina Alberthina Gobay , kk Dolin, elisa, petrus, jhon, noali, dll.
Setiap ucapan motifasi mu itu masih selalu menusuk dan terekam baik, setiap motifasi itu masih tersimpan baik hingga sedang sa lakukan dan masih bayak belum di lakukan.
terima kasih setiap dorongan mu, agar kami terus maju, Ma kris.
Setelah kau menumbuhkan jiwa jiwa yang siap dalam sitiuasi apa pun, membesarkan anak anak mu, hingga kini kau pergi. Walaupun sejuta harapan mu agar kami dewasa dan menjadi laki laki yang harus bertanggung jawab.
Maa, Sekarang sa su dewasa, tidak seperti dulu yang, buat masalah lari dari masalah. Dapat marah sedikit menagis, malu malu. sekarang sa bisa befikir sendiri, berjalan sendiri dan bisa mengambil keputusan sendiri.
Sa minta maaf, belum bisa menjadi anak yang terbaik, tidak bisa menjadi apa yang kau iginkan dan harapkan.
Sungguh cinta, tidak ada yang bisa saya balas, semua kebaikan, cinta dan kasih sayang mu terhadap sa.
Terima kasih sudah menjadi orang tua yang baik, sudah pecaya saya selama ini, agar menjadi manusia yang baik dan bertanggung jawab. Walaupun kadang megecewakan mu.
Terakhir, sa hanya dengar lewat telfon, apa yang kau telah lakukan. Terima kasih, Kau sudah buat terlalu banyak untuk anak generasi ini dan gereja, walaupun tubuh yang sudah tidak mampu.
Sekarang maa, sudah tra sakit lagi seperti dulu, saat kita kasih makan babi di kandang, sempan timika dan sudah tra sakit saat, Nyanyi, doa dan puasa.
Minta maaf ma, belum bisa jadi anak yang terbaik dan tidak bisa di samping mu, untuk menyaksikan kepergian mu.
Doa ku meyertai mu selalu, ma.
Noukai, MamaTua Kristina kayame,
kagiwau, koya uwi.💔